Kamis, 17 Maret 2011

Potensi Batik Jetis Bangkitkan Sidoarjo

Siapa yang tak kenal Sidoarjo, sejak terjadinya luapan Lumpur Lapindo, tak seorangpun akan asing dengan Kabupaten Sidoarjo. Kabupaten Sidoarjo terletak di sebelah selatan Kota Surabaya. Sidoarjo terkenal dengan kerupuk udang, terasi, petis dan bandengnya, Tanggulangin (masih Sidoarjo juga) dengan kerajinan tas dan koper. Wedoro (masih Sidoarjo juga) dengan kerajinan sepatu dan sandal, lalu Porong dengan ote-ote dan Lumpur Lapindonya, semuanya itu ada di Kabupaten Sidoarjo :)

Dan kini Sidoarjo bangkit dengan potensi Batik Jetis. Sidoarjo juga punya Kampoeng batik dengan nama Batik Jetis, Kampoeng ini memproduksi batik tulis dengan motif yang khas dari Sidoarjo. Batik Jetis Sidoarjo termasuk dalam jenis batik pesisir, karena memang secara geografis, sidoarjo terletak di tepi selat madura. Batik pesisir banyak menggunakan kombinasi warna cerah dan gradasi warna yang cukup mencolok, dibandingkan dengan batik pedalaman yang warna nya kalau gak coklat, hijau, krem, coklat muda, coklat tua .......... lebih kalem kalau orang bilang.







































Kampoeng Batik Jetis ini sebenarnya telah ada puluhan tahun yang lalu. Keahlian batik ini diperoleh dan dikuasi secara turun-temurun. Motifnya juga motif kuno, tidak banyak perubahan dari motif yang dulu dipakai oleh para pendahulu.

Satu yang pasti dari batik sidoarjo ini, adalah, semua batik yang di hasilkan, adalah dijamin batik tulis tangan dan semua perajin tidak ada yang membuat batik secara cetak atau menggunakan mesin lainnya.
Hal ini di lakukan oleh para perajin, selain untuk menjaga keaslian batik dan nilai-nilai budaya dan seni dari batik itu sendiri, juga untuk saling melindungi para perajin batik tulis itu sendiri.
Bisa di bayangkan, jika ada salah satu saja dari pengrajin itu membuat dengan mesin/cetak, tentunya akan di jual dengan harga yang jauh lebih murah daripada batik tulis asli, karena batik cetak lebih cepat dan simple dalam pembuatan.

Sebagai tindak lanjut dari Komitmen Bapak Bupati Sidoarjo agar Sidoarjo bangkit, maka pada tanggal 3 Mei 2008 telah diresmikan “Kampoeng Batik Jetis, Sidoarjo” sebagai salah satu tujuan wisata.


So.......... di Sidoarjo tidak hanya ada lumpur lapindo, tapi ada juga batik tulis dari Jetis Sidoarjo.


Danau Dua Rasa :)

Jauh di pedalaman Kalimantan Timur sana, terbentanglah Danau Labuan Cermin. Danau bening ini istimewa karena memiliki laut di dasarnya. Laut di dasar danau? Benar, danau ini memiliki aliran air asin yang hanya ada di bagian bawah danau.


Labuan Cermin terletak di Kecamatan Biduk-biduk, Kalimantan Timur. Jika dilihat di peta, letaknya tepat di punggung hidung Kalimantan. Tempat ini bisa ditempuh dalam tiga jam perjalanan laut dari Derawan.

Bagian atas Danau Labuan Cermin berisi air tawar seperti danau pada umumnya. Namun beberapa meter di bawahnya terdapat aliran air asin. Anehnya, kedua jenis air ini tidak tercampur. Secara kasat mata dapat dilihat bahwa air laut dan air tawar dipisahkan oleh lapisan serupa awan.

Belum ada yang melakukan penelitian di daerah ini sehingga terbentuknya fenomena ini masih menjadi misteri.

Lapisan keruh berwarna putih itu diduga hasil pembusukan organisme dasar labuhan yang terperangkap dan tak bisa pergi. Dua jenis air di danau ini juga menghadirkan organisme dari dua dunia. Ikan air tawar hidup di permukaan, sedangkan ikan air laut bisa ditemukan di dasar danau.